April 21, 2015

ASIAN AFRICAN CONFERENCE 2015 - The New Asia Afrika Boulevard, Bandung - Indonesia

Hey readers! This year, ASIAN AFRICAN CONFERENCE will be held on 24th of April 2015 on Bandung, Indonesia. Indoesia was one of the founding fathers for this conference. I will tell you about the new decoration of Asia Afrika Boulevard on Bandung, where that conference will be held.






This is Asia Afrika Boulevard. The building are kept for the originalities, designed by holland architecture. Now, the government is putting the lights, benches, and some unique decorations. 



This is Gedung Merdeka. Gedung Merdeka was used for the first Asian African Conference in 1955. And now, Gedeng Merdeka is still used for the conference.




Asian African Conference will be attended by 109 countries from Asian and African Continents. The participant countries' flags has been set in front of Gedung Merdeka. Along the Asia Afrika Boulevard, you will find some of stone balls which listed the names of participant countries, and highlighted by LED light frow below. Quite pretty!




On the side of Gedung Merdeka, there is a place where the founding fathers' histories are told in some big boxes. The designs are retro-made, quite fancy. There are some benches on the riverbank so you can sit or relax there.



This is Savoy Homann Bidakara Hotel. This hotel was built in 1939, with the art deco style. This is categorised as one of the heritages building on Bandung. The conference participants were usually stayed in this hotel.




Straight ahead from Gedung Merdeka, you will find world globe statue, which listed the conference paricipant. The globe is highlighted by rainbow-colored light and the fountain below. This is the city plaza area.




This is central mosque in Bandung. The building is huge and has 2 towers on it. This mosque is surrounded by synthetic-grass field, so you must take off your shoes to stomp on it.


Thanks for reading. keep exploring!

Tag: Konferensi Asia Afrika, KAA Bandung, Braga, Alun-Alun Bandung

April 19, 2015

ARROMANIS CORNER STORE - Creamy Ice Cream


Ice Cream juga sekarang udah banyak variasinya, gak cuma kue cubit hehehe. Kali ini saya dan teman-teman pergi ke salah satu toko eskrim yang cukup unik, namanya ARROMANIS. Tempatnya ada di Jalan Wira Angun Angun 14, Bandung. Daerah Jalan Dago, dekat sekolah Santo Aloysius. Sepintas tampilan luarnya sih seperti rumah besar biasa, tapi di rumah ini terdapat 2 toko yang berjualan. Distro dan Arromanis ini.



Tempatnya sih simple, namun cukup sempit. Bagian depan hanya bisa diduduki oleh 3 orang dan di lorong hingga 6 orang. Jalur masuk yang sempit membuat arus keluar masuk menjadi cukup sesak.



Nah ini baru cukup lega. Mejanya lumayan banyak untuk sekedar gerai jualan eskrim. Namun karena jumlah pengunjung yang sangat banyak, kadang-kadang banyak juga yang tidak kebagian tempat dan harus makan sambil berdiri. Suasananya cukup redup, sehingga lumayan asik buat nongkrong. 



Selain menjual eskrim, Arromanis juga menjual berbagai macam cake. Harganya bervariasi, mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000. Namun yang menjadi andalannya disini adalah eskrimnya. Harganya bervariasi, mulai dari Rp20.000 sampai Rp30.000, tergantung ukuran dan varian rasanya. Kami memesan 2 eskrim yang berbeda, yaitu rasa bubble gum dan nutella.


Red Velvet and Nutella (Kiri)
Rp25.000

Bubble Gum (Kanan)
Rp25.000

+ Festive Cone
Rp5.000

Tadaa! Ini dia eskrimnya. Lucu banget kan bentuknya? Kami mengkustomisasi cone nya memakai Festive Cone, yaitu Cone dengan hiasan Fruity Flakes atau Oreo. Cukup dengan menambah Rp5.000, kalian bisa menikmati cone yang super crunchy dan manis ini. Pertama kami mencicipi yang Red Velvet. Manis dan creamy banget rasanya. Cuma red velvetnya kurang terasa sih, namun tetap enak. Lebih dominan rasa coklatnya menurut kami. Kemudian kami coba lagi yang bubble gum. Rasanya seger, manis, ada sedikit rasa asamnya, enak banget! Eskrimnya lembut dan creamy. Hmmm..pengen beli lagi rasanya hehehe.

Kesimpulan: Kedua rasa eskrim tersebut enak menurut kami, cuma yang kami sayangkan adalah tempatnya yang terlalu kecil. Memang sih makan eskrim bisa juga di jalan, tapi cukup menyulitkan jika pengunjung ingin datang membeli eskrim dan sambil ngobrol-ngobrol cantik juga. Masalah harga sih subjektif, tapi worth it kok kalo mau sesekali coba yang beginian :D


Arromanis Corner Store
Jl. Wira Angun Angun 14, Bandung
IG: @arromanis

April 14, 2015

PAK ANTON PORAT KEMBALI DATANG KE BANDUNG 25-26 APRIL 2015



Kabar gembira bagi anda semua!

Bagi anda yang ingin berkonsultasi dengan Pak Anton Porat, beliau akan kembali datang ke Bandung pada tanggal 25-26 April 2015, Jl. Cilaki No.2 Bandung, di kediaman dr. Maximus Mujur!

Pak Anton Porat adalah orang yang diberi berkat oleh Tuhan, sehingga beliau dapat mengetahui apa yang menjadi 'racun tubuh' atau penyakit kita hanya dengan berjabat tangan atau bersalaman. Sehingga beliau menganjurkan pantangan makanan bagi pasiennya. Untuk mengetahui cerita lengkapnya, silakan kunjungi blog saya: Tips Hidup Sehat oleh Pak Anton Porat

Semoga anda lekas sembuh!

Thanks for reading, keep exploring!

April 11, 2015

POPOLO BURGER AND SHAKE - Burger Cafe


Kuliner Burger sudah semakin banyak di kota Bandung. Banyak restoran atau cafe yang menjadikan burger sebagai main coursenya. Hal ini merupakan tantangan bagi para pebisnis kuliner agar produk burgernya dapat unggul dibanding pesaing-pesaingnya.

Saya mengunjungi Popolo Burger and Shake Cafe yang ada di Jalan Bengawan No. 22 Bandung. Letaknya strategis karena dekat dengan Jalan Riau. Namun jalan ini tidak seramai sayap jalan Riau lainnya seperti Jalan Progo.



Letaknya berada di lantai 2, dimana lantai 1 dan sebagian lantai 2 nya merupakan toko perlengkapan dan pakaian bayi yang bernama Madeline Baby Shop. Kita perlu naik tangga (bahkan disediakan lift) menuju cafenya.




Disain interiornya cukup unik. Sekat antara cafe dan toko dibuat dengan susunan figura yang berjajar dan bertuliskan quotes dengan font yang bernuansa retro. Tulisan 'POPOLO' yang dibuat dari susunan lampu kuning terang dan dinding dengan ornamen garis, membuat konsep cafe ini terlihat retro. Namun saya rasa peletakan meja dan kursinya kurang dirasa nyaman. Diletakkan seadanya sehingga muncul kesan 'takut obrolan kita didengar orang sebelah' karena interior ruangan yang 'blong'. Saya akhirnya memilih spot di balkon luar. Ini merupakan spot yang terbaik.

Untuk memilih dan memesan menu makanan, kita harus langsung mendatangi meja kasirnya, dan juga membayar disitu juga. Cukup aneh juga sih cafe begini, tapi tak apalah hehehe. Saya memesan 2 makanan yang merupakan andalan disini, Popolo Hotdog dan Popolo Signature Burger.


Popolo Hotdog
Rp55.000

Kedua pesanan saya datang dalam waktu 15-20 menit. Yang saya cicipi pertama adalah Popolo Hotdog. Ukuran rotinya cukup besar dan lembut, dengan isinya berupa sosis bratwurst besar yang gurih dan wangi, daging cincang yang rasanya mirip daging di roti baso, dan sayuran seperti tomat, selada, dan saus mustard dan saus tomat. Disajikan bersama kentang goreng, potato chips agak tebal, dan irisan tipis kol sebagai saladnya. Porsinya besar dijamin kenyang deh! Rasanya pun enak dan bikin nagih.



Popolo Signature Burger
Rp50.000

Kemudian saya mencoba Popolo Signature Burger. Ukuran roti burgernya biasa sih, tapi isinya lumayan tebal. Daging panggang yang empuk, telur mata sapi dengan kematangan yang pas, bikin nyaman di mulut. Pada bagian atasnya, saya kira suwiran daging ayam, ternyata bawang goreng! Cukup sedih sih, tapi unik juga ya burger pake bawang goreng hehehe. Disajikan sama seperti hotdog, membuat porsinya pas di perut.

Menurut saya, menu enak adalah hotdognya. Tidak salah menu ini sebagai menu andalan. Tapi burgernya saya nilai biasa saja.



Cafe ini asik untuk dijadikan tempat nongkrong. Cahaya yang redup dan lagu yang santai membuat obrolan semakin menyenangkan. Namun saya rasa peletakan meja, sofa, dan kursi perlu diatur lebih baik lagi agar kesan cozy nya terasa.


Thanks for reading, keep exploring!



April 8, 2015

Taman Hutan Raya Juanda Dago / Juanda Dago National Park

Kali ini saya akan membahas tentang penjelajahan ke Taman Hutan Raya (THR) Juanda atau lebih dikenal dengan nama Taman Hutan Dago. Karena tempat ini merupakan salah satu wisata nasional, saya akan menuliskannya juga dengan bahasa Inggris.

This time I want to telling you about the exploration of Juanda National Park (THR Juanda) or also called Taman Hutan Dago. This place is one of the national tourism in Indonesia, so I write this blog with English.




Taman Hutan Dago berada di bagian utara kota Bandung. Cara mencapainya mudah kok. Jalan terus ke arah utara Jalan Dago dan disana sudah ada sign yang ditulis dengan jelas menuju lokasinya.

Juanda National Park is located on the north of Bandung. It's easy to achieve there. Ride to north side of Dago (Ir. Juanda) Street and there has many signs to achieve it.



Harga tiket masuknya Rp11.000/orang, sudah termasuk asuransi jiwa. Jika anda membawa kendaraan akan dikenakan tarif tambahan, tapi tidak terlalu mahal kok. Ketika saya kesana membawa motor, saya membayar Rp5.000 untuk karcis motornya.

The ticket price is worth Rp11.000/person, includes life insurance. If you bring any vehicles, additional charges apply. When I was going there with a motorcycle, the additional charge was Rp5.000.



Ada beberapa gerbang untuk masuk ke lokasi Taman Hutan Dago, tapi hanya ada 2 gerbang utama yang besar. Gerbang pertama terdapat parkir yang luas diluar lokasi, jadi kita masuk dengan jalan kaki. Gerbang kedua, kendaraan bisa masuk ke lokasi.

There has several ways to enter the Taman Hutan Dago. But only 2 primary gates. The first gate has a large parking lot, so you can park your vehicle there and then you enter the ticketing gate. The second gate, your vehicle allowed to enter the location.






Taman Hutan Dago ini sangat luas, membentang dari Dago sampai ke Maribaya, Lembang. Hutan ini dapat 'menyangga kehidupan' masyarakat di pulau Jawa hingga Bali lho.

Taman Hutan Dago is a large area, spreading from Dago to Maribaya, Lembang. This national park could 'supporting life' the people who are living on Java and Bali island.




Pada bagian depan lokasi ini, terdapat beberapa objek wisata. Ada museum, panggung terbuka, guest house, taman bermain, camping ground, forest cafe, danau kecil, dan lain-lain. Jalannya bagus dengan banyak pohon disekitarnya. Objek wisata ini merupakan objek wisata yang paling sering dikunjungi oleh pelajar maupun pengunjung lainnya.

There are some of tourist attractions such as museum, open-stage, guest house, children playground, camping ground, forest cafe, small pond, etc. The road is good and has a lot of trees around there. These attractions are the most visited by students or other visitors.

Jalan begitu masuk gerbang kedua

Tempat berkumpul

Monumen

Danau kecil

Danau kecil

Sangkar burung besar

Children playground

Camping ground
Tempat-tempat itu biasa saja bagi saya, oleh karena itu saya ingin menjelajah lebih jauh. Ketika anda masuk lebih jauh, anda akan menemukan Goa Jepang dan Goa Belanda.

These attractions are so usual for me, so I want to explore it more. When you go further, you will find Japanese Cave and Dutch Cave.





Goa Jepang
Goa Jepang adalah yang terdekat. Goa ini memiliki beberapa pintu masuk yang saling berhubungan di bagian dalamnya. Goa ini buntu dan sangat gelap. Jalannya berbatu, dindingnya tidak rata sehingga kita perlu berhati-hati ketika sedang berjalan. Disediakan juga penyewa lampu senter dan tour guide. Lampu senter disewa seharga Rp5.000/buah. Dahulu goa ini digunakan tentara Jepang sebagai tempat bersembunyi maupun sebagai gudang penyimpanan senjata.

Japanese Cave is the nearest. This cave has some entrance which interconnected inside. The cave is dead-end and so dark. The path is so rocky and uneven wall surfaces, so we must be careful when we walked in. There are some flashlight renters and tour guides. The flashlights are rented Rp5.000 each. The cave was used by Japanese soldier for hiding place and for weapons storage.





Goa Belanda
Selesai dari sana, tujuan selanjutnya adalah Goa Belanda. Tidak seperti Goa Jepang, goa ini memiliki 2 akses masuk-keluar di kedua ujungnya dan jalan yang bercabang di dalamnya. Jalan dan dindingnya pun rata, namun tetap berhati-hati di jalur utamanya karena ada bekas rel di tengahnya. Ada satu cabang jalan yang ditutup tembok karena pernah ada penampakan makhluk halus disana ketika acara uji nyali di TV berlangsung (horror banget yah..). Bagi yang ga berani masuk goa, bisa lewat jalan pinggir mengelilingi bukit. Cukup jauh sih, tapi daripada takut kenapa nggak? Hehehe.

Done there, the next attraction is Dutch Cave. Not like Japanese Cave, this cave has 2 access for in and out at both end, and branched paths in it. The paths and the walls are so good and flat, but keep be careful because there has used rail at the primary path. There is one branch of path which has covered by wall. Once, that path was used as 'test of courage' on a TV channel, and the participant was frightened by ghosts. And the creepy thing, the ghost were caught on cameras! What a horror things! Because of that they covered that path with wall. For you who afraid entering the cave, you can walk throught side of the hills. Quite far by the way.



Jalan setapak dengan aliran air




Bekas longsoran
Setelah keluar goa, anda akan menemui jalan setapak menuju Curug Omas, Maribaya. Panjang jalan ini kurang lebih 4,4 km dan dapat ditempuh dengan waktu 2-3 jam. Jalannya dibuat dari paving blocks, tanah, dan batu. Beberapa jalannya sudah rusak dan ada bekas longsoran pula. Jalanannya pun agak berlumpur dan ada aliran air di beberapa titik karena sedang musim hujan. Namun pemandangan hutan hujan tropis yang indah dan udara yang sangat segar membuat perjalanan semakin menyenangkan!

After exiting the cave, you will find one path to Omas Waterfall (Curug Omas) on Maribaya, Lembang. It's 4,4 km away and can be reached on 2-3 hours. The path was made from paving blocks, ground, and rocks. Some points are damaged and there is 2 landslides too. The path was muddy and there was some water flows at some points because of rainy season. But the great view of tropical rainforest and the fresh air make your trip more enjoyable!



Ada 3 tanjakan yang menurut saya paling terjal dan cukup melelahkan untuk melaluinya. Hutannya sangat lebat, sehingga cahaya matahari cukup sulit menembusnya. Oh ya, jika anda cukup lelah untuk berjalan, ada ojek yang siap mengantar anda.

There are 3 climbs that I think are the most rugged and quite tiring to go through it. The forest is very dense, so the sunshine is quite difficult to penetrate it. If you are tired enough to walk, there are motorcycle taxis are available to take you.







Ada aliran air lagi di jalan setapaknya
Anda akan menemukan jembatan pada saat akan menuju Curug Omas. Setelah jembatan itu, jalannya berupa tangga dan ada aliran airnya sehingga motor tidak bisa lewat. Pemandangan sungainya sangat indah, cocok untuk anda berfoto.

You will find a bridge at the time of going to the Curug Omas. After the bridge, the path was made from rocky stairs and there is a water flow so that the motorcycle can't pass. The river scenery is very beautiful! It good for you to take a selfie.







Setelah beberapa meter dari jembatan itu, ada arah lurus dan belok kanan. Jika lurus, maka anda akan keluar ke Maribaya. Jika anda belok kanan, maka anda akan menuju ke Curug Omas, hanya 300 meter dari petsimpangan itu.

After a few meters from the bridge, there is a straight direction and turn-right direction. If you walk straight, then you will come out to Maribaya. If you turn right, then you will go to the Curug Omas, only 300 meters from that intersection.



Jembatan kayu

Lihat, jembatan tepat di atas terjunan sungainya!

Sungai

Pemandangan ke jurang
Anda akan menemukan sebuah air terjun besar dengan jembatan diatasnya. Ya, itu adalah Curug Omas. Jembatannya terbuat dari besi dan kayu, sehingga hanya dapat dilalui oleh 5 orang dalam waktu bersamaan. Cukup menyeramkan jika kita berdiri di tengah jembatan itu dan melihat ke jurang. Tapi seru juga pas kita nyebranginnya.

You will find a great waterfall with a bridge above it. Yes, that is Curug Omas. The bridge was built from irons and woods, so can be crossed by 5 persons at the same time. Quite stressful when we stand in the middle of the bridge, looking into the ravine. But it so exciting!










Setelah menyebrang, mata anda akan disegarkan dengan pemandangan pohon-pohon pinus yang tinggi, lahan berbukit,sungai yang jernih, dan sinar matahari yang menembus dedaunan. Udaranya pun sejuk sekali. Cape yang kita rasakan setelah berjalan jauh hilang seketika. Anda dapat menyewa tikar untuk berbaring sambil menikmati indahnya pemandangan disana.

After crossing it, your eyes will be refreshed by tall pine trees, small hills, clear river, and sunshine through the leaves. The air is so cool. You can rent any mats for lying down, relaxing the beautiful view.




Anda tidak perlu takut kelaparan, karena di sepanjang perjalanan ada banyak warung yang menjual berbagai makanan dan minuman.

You don't need afraid hungry, because there are some food stall which sell any kind of foods and drinks.



Jalan setapak menuju turun

Curug Omas, ketinggian 50 meter

Itu putih karena embun dari percikan air




Look at the detail! Captured with my 8MP #Lumia only instead!


Anda juga dapat turun ke bawah untuk menyaksikan air terjun dari sisi bawah. Ada jalan setapak untuk sampai ke tempat tersebut. Air terjun dapat dilihat jelas dari sini. Percikan air yang menguap menjadi embun, membuat nuansa pemandangan menjadi sangat indah. Terutama jika matahari sedang terik, akan muncul pelangi di sekitar air terjun itu. Keren banget kan?

You can also go down to the bottom to see the waterfall from the bottom side. There is a path to get to the venue. The waterfall can be seen clearly from here. Splash of water that evaporates, makes the view more excellent. If the sunshine was blazing, the rainbows would appeared. So cool, right?




Ada beberapa hewan hutan terutama monyet berkeliaran disini. Tapi jangan takut, monyetnya jinak dan lucu kok hehehe.

There are some forest animals roaming here, especially monkeys. But the monkeys are friendly, quite tame, and cute hehehe.



Taman Hutan Dago sangat cocok bagi anda, keluarga, dan teman-teman anda yang ingin refreshing dan juga berolahraga. Sudah sangat jarang tempat seperti ini ada, khususnya di kota-kota besar. Oleh karena itu kita warga Bandung sangat beruntung memilki tempat seindah ini.

Juanda National Park is perfect for those of you who want refreshing and jogging or walking. A place like this has been very rare, especially in big cities. Because of that, as we Bandung citizen must be lucky have it.



Sampai jumpa di penjelajahan berikutnya!
See you on the next exploration!



THANKS FOR READING, KEEP EXPLORING!