Letaknya sangat strategis, berada di Jalan Pasirkaliki depan Gereja Ka Im Tong. Tempatnya cukup nyaman, dengan dekorasi meja dan kursi kayu, lukisan-lukisan nuansa Tiongkok kuno membuat atmosfir resto ini menjadi seperti 'warung kopi' khas negeri seberang sana.
Tapi, pada review kali ini saya tidak membahas kopi dan roti panggangnya. Karena saya sedang lapar, jadi tidak memesan itu hahaha. Disini nasi gorengnya terkenal enak. Tapi makanan disini mayoritas #nonhalal sehingga mungkin minuman, roti, dan beberapa dimsum dan makanan saja yang halal.
Nasi Goreng Seafood
Rp 30.000
Saya memesan Nasi Goreng Seafood. Penyajiannya sangat cepat sekali! Tidak sampai 10 menit saya kira. Makanan yang disajikan pun masih panas. Porsinya sedang, tidak terlalu banyak. Karena lapar saya langsung mencicip nasi goreng itu. Belum dimakan, wanginya sudah terasa. Wangi bumbu dan tungku api gitu, sedep banget. Begitu dimakan, memang enak sih ga salah. Dipadukan dengan udang, baso udang, baso cumi, labchiong, dan acar yang manis. Enak, tapi menurut saya terlalu berminyak dan kurang kering nasinya.
Bihun Ayam Panggang
Rp 23.000
Menu kedua adalah Bihun Ayam Panggang. Sepintas sih bihun putih pasti kurang rasa. Tapi tunggu dulu, wangi juga lho. Rasanya gurih menjurus ke asin. Ayam panggangnya manis, dan daging cincangnya gurih. Supaya menetralkan rasa, disediakan juga kuah polos yang panas. Cocok banget apalagi cuaca lagi dingin begini.
Saya memesan minumnya Jasmine Tea. Selain lagi cuaca dingin, teh panas memang sangat baik bagi pencernaan setelah makan. Minyak semua luntur dan mengurangi kolestrol. Hangat ke perut enaknya..
Saya sebenarnya ingin memesan roti panggangnya juga, tapi saya sudah terlalu kenyang, ga jadi deh hehehe. Range harga roti Rp 12.500 - Rp 15.500 cukup menggiurkan untuk dicoba.
Bagi kalian yang mau mencoba silakan datang ke resto ini. Atau bagi yang sudah mencoba menu lain disini, silakan komentar di bawah artikel ini.
Thanks for reading, keep exploring!
No comments:
Post a Comment